Assalamualaikum, sahabat, kami
ingin menceritakan sedikit mengenai kegiatan yang kami lakukan.
Komunitas Mercusuar, atau yang
biasa kami sebut dengan Mercu sebenarnya sudah berjalan dari awal bulan
Desember tahun lalu. Sayangnya, sempat tidak aktif mengajar selama kurang lebih
satu setengah bulan sampai bulan Februari.
Akhirnya kami baru mulai benar-benar aktif sejak bulan Maret lalu.
Kurang lebih terhitung dua setengah bulan dengan kondisi yang masih secukupnya.
Tujuan dari kami sebenarnya
sederhana, kami ingin bisa lebih bermanfaat dan mengerti akan arti hidup
berbagi dengan sesama, terutama bagi siapapun yang ternyata belum seberuntung
kami. Kami ingin manjadi salah satu
penyambung rezeki dari Tuhan untuk mereka. Dan kami ingin menciptakan generasi
yang jauh lebih baik dari kami untuk agama, bangsa, keluarga, dan dirinya
sendiri. Sekaligus pembelajaran dalam segala hal untuk kami para pengajar.
Kami mengajar setiap hari Jumat sore pukul 15.30 sampai 17.30 di gedung bekas Balai Desa Jabungan. Metode dan rangkaian program yang kami lakukan pun kurang lebih masih meraba, kira-kira yang cocok diterapkan untuk anak-anak seperti apa. Karena kami sebenarnya bukan sekumpulan mahasiswa keguruan atau pendidikan khusus mengajar, kami justru mahasiswa teknik yang sama sekali belum terpikirkan bagaimana mengajar dan mendidik anak seusia SD dengan baik dan benar, sehingga poin yang ingin disampaikan pun mudah diterima. Oh ya, materi yang kami sampaikan sebenarnya cenderung lebih mengikuti acuan dari Kementrian untuk mata pelajaran umum, seperti IPA, IPS, Matematika, B.Indonesia, dan B.Inggris. Sehingga, terkadang justru materi yang kita berikan belum pernah diajarkan oleh guru disekola. Selain itu, kami pun masih merancang adanya kelas kesenian di minggu pertama setiap bulannya, kelas inspirasi dan pendidikan karakter dilakukan secara bergilir pada minggu ke empat. Harapan kami dengan dilakukannya Kelas Inspirasi dan pendidikan karakter bisa menstimulasi adik-adik yang belum mengenal dunia secara luas dengan memiliki karakter unggul dan rendah hati, saling membantu, saling menghormati dan menghargai, dan sebagainya. Misalnya untuk kelas inspirasi, bicara mengenai cita-cita, ada anak yang bercita-cita hanya ingin menjadi supir truk, kuli bangungan dan beberapa cita-cita yang sebatas itu. Kemudian kami menghadirkan beberapa orang yang bisa menstimulasi bahwa ada banyak cita-cita yang bisa dicapai jika ingin berusaha dan terus berdoa.
iput dan fais |
Kami mengajar setiap hari Jumat sore pukul 15.30 sampai 17.30 di gedung bekas Balai Desa Jabungan. Metode dan rangkaian program yang kami lakukan pun kurang lebih masih meraba, kira-kira yang cocok diterapkan untuk anak-anak seperti apa. Karena kami sebenarnya bukan sekumpulan mahasiswa keguruan atau pendidikan khusus mengajar, kami justru mahasiswa teknik yang sama sekali belum terpikirkan bagaimana mengajar dan mendidik anak seusia SD dengan baik dan benar, sehingga poin yang ingin disampaikan pun mudah diterima. Oh ya, materi yang kami sampaikan sebenarnya cenderung lebih mengikuti acuan dari Kementrian untuk mata pelajaran umum, seperti IPA, IPS, Matematika, B.Indonesia, dan B.Inggris. Sehingga, terkadang justru materi yang kita berikan belum pernah diajarkan oleh guru disekola. Selain itu, kami pun masih merancang adanya kelas kesenian di minggu pertama setiap bulannya, kelas inspirasi dan pendidikan karakter dilakukan secara bergilir pada minggu ke empat. Harapan kami dengan dilakukannya Kelas Inspirasi dan pendidikan karakter bisa menstimulasi adik-adik yang belum mengenal dunia secara luas dengan memiliki karakter unggul dan rendah hati, saling membantu, saling menghormati dan menghargai, dan sebagainya. Misalnya untuk kelas inspirasi, bicara mengenai cita-cita, ada anak yang bercita-cita hanya ingin menjadi supir truk, kuli bangungan dan beberapa cita-cita yang sebatas itu. Kemudian kami menghadirkan beberapa orang yang bisa menstimulasi bahwa ada banyak cita-cita yang bisa dicapai jika ingin berusaha dan terus berdoa.
Awalnya kami sempat pesimis
dengan jumlah anak yang mulanya hadir hampir 30 orang pada pertemuan pertama,
kemudian semakin terseleksi sampai tersisa yang konsisten hadir setiap minggu
sekitar 10-15 orang saja. Itupun maksimal. Pernah suatu ketika bahkan yang
hadir hanya 5 orang, lebih sedikit dari pengajarnya. Setelah itu kami melakukan
banyak evaluasi dan usaha peningkatan agar anak-anak minimal tertarik datang ke
balai desa. Harapannya dengan melakukan pendekatan metode pembelajaran dan
pendekatan secara personal anak-anak semakin tertarik untuk mengikuti
pembelajaran yang kami sampaikan.
Sekiranya sampai disini dulu
untuk info dari kegiatan kami. Tunggu info-info selanjutnya yang lebih menarik.
Wassalamualaikum.