Sabtu, 17 Mei 2014

Kegiatan Mercu

Assalamualaikum, sahabat, kami ingin menceritakan sedikit mengenai kegiatan yang kami lakukan.

Komunitas Mercusuar, atau yang biasa kami sebut dengan Mercu sebenarnya sudah berjalan dari awal bulan Desember tahun lalu. Sayangnya, sempat tidak aktif mengajar selama kurang lebih satu setengah bulan sampai bulan Februari.  Akhirnya kami baru mulai benar-benar aktif sejak bulan Maret lalu. Kurang lebih terhitung dua setengah bulan dengan kondisi yang masih secukupnya.
Tujuan dari kami sebenarnya sederhana, kami ingin bisa lebih bermanfaat dan mengerti akan arti hidup berbagi dengan sesama, terutama bagi siapapun yang ternyata belum seberuntung kami. Kami  ingin manjadi salah satu penyambung rezeki dari Tuhan untuk mereka. Dan kami ingin menciptakan generasi yang jauh lebih baik dari kami untuk agama, bangsa, keluarga, dan dirinya sendiri. Sekaligus pembelajaran dalam segala hal untuk kami para pengajar.


iput dan fais

Kami mengajar setiap hari Jumat sore pukul 15.30 sampai 17.30 di gedung bekas Balai Desa Jabungan. Metode dan rangkaian program yang kami lakukan pun kurang lebih masih meraba, kira-kira yang cocok diterapkan untuk anak-anak seperti apa. Karena kami sebenarnya bukan sekumpulan mahasiswa keguruan atau pendidikan khusus mengajar, kami justru mahasiswa teknik yang sama sekali belum terpikirkan bagaimana mengajar dan mendidik anak seusia SD dengan baik dan benar, sehingga poin yang ingin disampaikan pun mudah diterima. Oh ya, materi yang kami sampaikan sebenarnya cenderung lebih mengikuti acuan dari Kementrian untuk mata pelajaran umum, seperti IPA, IPS, Matematika, B.Indonesia, dan B.Inggris. Sehingga, terkadang justru materi yang kita berikan belum pernah diajarkan oleh guru disekola. Selain itu, kami pun masih merancang adanya kelas kesenian di minggu pertama setiap bulannya, kelas inspirasi dan pendidikan karakter dilakukan secara bergilir pada minggu ke empat. Harapan kami  dengan dilakukannya Kelas Inspirasi dan pendidikan karakter bisa menstimulasi adik-adik yang belum mengenal dunia secara luas dengan memiliki karakter unggul dan rendah hati, saling membantu, saling menghormati dan menghargai, dan sebagainya. Misalnya untuk kelas inspirasi, bicara mengenai cita-cita, ada anak yang bercita-cita hanya ingin menjadi supir truk, kuli bangungan dan beberapa cita-cita yang sebatas itu. Kemudian kami menghadirkan beberapa orang yang bisa menstimulasi bahwa ada banyak cita-cita yang bisa dicapai jika ingin berusaha dan terus berdoa.


anak-anak sedang betgaya sehabis belajar

Awalnya kami sempat pesimis dengan jumlah anak yang mulanya hadir hampir 30 orang pada pertemuan pertama, kemudian semakin terseleksi sampai tersisa yang konsisten hadir setiap minggu sekitar 10-15 orang saja. Itupun maksimal. Pernah suatu ketika bahkan yang hadir hanya 5 orang, lebih sedikit dari pengajarnya. Setelah itu kami melakukan banyak evaluasi dan usaha peningkatan agar anak-anak minimal tertarik datang ke balai desa. Harapannya dengan melakukan pendekatan metode pembelajaran dan pendekatan secara personal anak-anak semakin tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang kami sampaikan.

Sekiranya sampai disini dulu untuk info dari kegiatan kami. Tunggu info-info selanjutnya yang lebih menarik.

Wassalamualaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar